Gangguan jiwa adalah adanya perubahan fungsi jiwa yang menyebabkan gangguan pada fungsi jiwa, sehingga menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial baik peran di keluarga maupun masyarakat.
Fungsi jiwa yang terganggu meliputi fungsi biologis, psikologis, sosial, spiritual. Secara umum gangguan fungsi jiwa yang dialami seorang individu dapat terlihat dari penampilan, komunikasi, proses berpikir, interaksi dan aktivitasnya sehari-hari.
1. PSIKOTIK
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada modul ini yaitu psikotik akut dan kronik.
a. Gangguan Psikotik Akut
1) Gambaran utama perilaku
Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :
a) Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya
b) Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal
c) Kebingungan atau disorientasi
d) Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alasan
2) Pedoman diagnostik
Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah sebagai berikut :
a) Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya)
b) Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain)
c) Agitasi atau perilaku aneh (bizar)
d) Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)
e) Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)
3) Diagnosis banding
Selain diagnosis pasti, ada diagnosis banding untuk psikotik akut ini karena dimungkinkan adanya gangguan fisik yang bisa menimbulkan gejala psikotik.
a) Epilepsi
b) Intoksikasi atau putus zat karena obat atau alkohol
c) Febris karena infeksi
d) Demensia dan delirium atau keduanya
e) Jika gejala psikotik berulang atau kronik, kemungkinan skizofrenia dan gangguan psikotik kronik lain
f) Jika terlihat gejala mania (suasana perasaan meninggi, percepatan bicara atau proses pikir, harga diri berlebihan), pasien mungkin sedang mengalami suatu episode maniak
g) Jika suasana perasaan menurun atau sedih, pasien mungkin sedang mengalami depresi
4) Penatalaksanaan
Pertama, saudara harus dapat memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang psikotik akut berikut hak dan kewajibannya
a) Informasi yang perlu untuk pasien dan keluarga
Untuk lebih memahami dan memperjelas isi dan metode pemberian informasi yang akan disampaikan saudara dapat dibaca lebih lengkap pada modul VI B tentang asuhan keperawatan pasien halusinasi, waham, isolasi sosial. Beberapa informasi yang perlu disampaikan pada pasien dan keluarga antara lain tentang :
(1) Episode akut sering mempunyai prognosis yang baik, tetapi lama perjalanan penyakit sukar diramalkan hanya dengan melihat dari satu episode akut saja
(2) Agitasi yang membahayakan pasien, keluarga atau masyarakat, memerlukan hospitalisasi atau pengawasan ketat di suatu tempat yang aman. Jika pasien menolak pengobatan, mungkin diperlukan tindakan dengan bantuan perawat kesehatan jiwa masyarakat dan perangkat desa serta keamanan setempat
(3) Menjaga keamanan pasien dan individu yang merawatnya
• Keluarga atau teman harus mendampingi pasien
• Kebutuhan dasar pasien terpenuhi (misalnya, makan, minum, eliminasi dan kebersihan)
• Hati-hati agar pasien tidak mengalami cedera
b) Konseling pasien dan keluarga
(1). Bantu keluarga mengenal aspek hukum yang berkaitan dengan pengobatan psikiatrik antara lain : hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam pengobatan pasien
(2). Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan stresor
(3). Motivasi pasien agar melakukan aktivitas sehari-hari setelah gejala membaik
c) Pengobatan
Program pengobatan untuk psikotik akut :
(1). Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik :
• Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3 kali sehari, atau
• Chlorpromazine 100-200 mg, 1 sampai 3 kali sehari
Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek samping, walaupun beberapa pasien mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi
(2). Obat antiansietas juga bisa digunakan bersama dengan neuroleptika untuk mengendalikan agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1 sampai 3 kali sehari)
(3). Lanjutkan obat antipsikotik selama sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah gejala hilang.
Rabu, 13 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar